Selasa, 21 Agustus 2012

Inspirasi

     Ya, itu adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh seorang penulis, tanpa inspirasi mereka tidak akan bisa melakukan pekerjaan mereka (setidaknya itu yang saya tau).
     By the way, bicara soal inspirasi kali ini saya akan menulis tentang manusia absurd yang menjadi inspirasi saya dalam menulis, dia adalah.... Raditya Dika

sungguh hina sekali muka dia

     Pertama kali saya baca bukunya (kambingjantan) muncul 1 pertanyaan diotak saya,"ini buku kok ceritanya gak jelas gini." Tapi setelah saya baca beberapa kali akhirnya saya ngerti juga sama isi cerita dari kambingjantan tersebut dan dari situlah muncul keinginan saya buat jadi penulis.
  Note : waktu itu saya baca bukunya pas SMP dan buat yang belum baca cerita saya bisa klik disini Coretan Pertama

 Oke back to the story..

     Kenapa saya suka sama tulisannya Radith ? Sederhana, karena saya pikir kisah percintaan yang dialami oleh dia mirip dengan kisah cinta yang saya alami. Apalagi setelah saya baca buku dia yang lain yaitu "Marmut Merah Jambu" itu membuat saya tambah suka sama tulisannya dia. Karena ketika saya membaca bab yang judulnya "Orang yang Jatuh Cinta Diam-Diam" membuat saya kembali teringat akan masa-masa SMP, masa dimana saya masih cupu dan belum se-keren sekarang.  *ekhem*
     Jadi ketika jaman SMP saya pernah suka sama temen satu sekolah tapi beda kelas. Persis kayak si Aldi dan Radit, saya juga tau semua info tentang cewek yang saya taksir. Mulai dari band favorit, makanan, kebiasaan dan hal-hal sepele lainnya. Semua info itu saya dapat dari hasil kepo ke temen-temennya dan hasil kroscek saya sendiri. Saya juga sempet memainkan permainan "Telepon Dia dan Matikan Teleponnya" seperti yang mereka lakukan. Sungguh itu menimbulkan sensasi tersendiri buat saya...
     Hari berganti hari bulan berganti bulan dan saya pun mulai dekat sama dia. Saya dan dia mulai banyak mengobrol dan intensitas ketemuan kita jadi lebih banyak dikarenakan kita mengikuti satu ekskul yang sama, yaitu Pramuka.
     Tapi ending dari semua itu sungguh sangat menyakitkan buat saya, karena pada akhirnya ketika saya nembak dia saya ditolak ! Karena dia cuma anggep saya sebagai sahabat dia ngga lebih.  *nangis dipojokan*

#nowplaying : Betharia Sonata - Hati yang Luka

     Tapi gapapa biarpun menyakitkan yang penting hati saya udah lega karena sudah mengungkapkan semua isinya (walaupun ditolak), dan itu jadi pelajaran berharga buat saya. Nah dari situ saya mengambil satu kesimpulan : bahwa tidak ada salahnya kita mencoba melakukan sesuatu (dalam hal ini mengungkapkan cinta) biarpun kita tau kalo itu sangat beresiko, setidaknya kita sudah mencoba walaupun hasilnya tidak seperti yang kita inginkan.
     Memang kesimpulan saya ini sulit dipahami dan hanya orang-orang tertentu saja yang  bisa mengerti, jadi tidak usah banyak protes cukup baca saja.

     Well cukup sampai disini dulu tulisan saya, nanti kalo terlalu panjang kalian pasti males bacanya. Lagipula tangan saya juga udah capek daritadi nulis terus, huft . Lain waktu saya akan menulis lagi soal kisah cinta saya lainnya. Salam damai dari blogger ganteng acakadut ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar